NUSAKAMBANGAN - Safari Ramadhan 1444 H Tahun 2023, Pimpinan Tinggi Pratama Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, Dr A Yuspahruddin berlanjut ke Pulau Nusakambangan, hal itu dipilih menjadi destinasi pada safari putaran kedua ini. Sementara Acara berbuka, Sholat Maghrib, Isya dan Tarawih bersama dipusatkan di Lapas Kelas IIA Kembang Kuning Nusakambangan, Selasa (28/03/2023).
Kepala Kanwil Kemenkumham Jateng Dr A Yuspahruddin hadir bersama Kepala Divisi Administrasi Hajrianor, Kepala Divisi Pemasyarakatan Supriyanto dan Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Nur Ichwan.
Rombongan juga ditemani perwakilan Ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan Pengayoman Kemenkumham Jateng yang dipimpin ketuanya Restu Rida Yuspahruddin.
Tampak juga para Kepala dan Pejabat Administrasi UPT se Nusakambangan dan Cilacap.
Memberikan tausiyah ba'da Sholat Isya kepada jamaah Masjid Al Ikhlas Lapas Kembang Kuning Nusakambangan, Kakanwil Yuspahruddin mengingatkan tentang syukur.
Menurutnya, bersyukur harus dilakukan oleh semua orang, bukan hanya dalam keadaan senang, namun juga dalam kondisi yang kurang baik.
"Misalnya teman-teman warga binaan yang ada di sini. Harus bersyukur masih diberikan kesempatan untuk bertaubat, " ujar Yuspahruddin.
"Kalo kita berpikir positif banyak yang bisa kita syukuri. Bagi yang hukuman 5 tahun, bersyukur tidak 10 tahun. Bagi yang 10 tahun bersyukur tidak 15, dan seterusnya. Bersyukur teman-teman dimasukkan ke dalam Lapas ini, karena artinya tidak melanjutkan kemaksiatan di luar. Benar-benar diberikan kesempatan bertaubat, " imbuhnya.
Kakanwil melanjutkan, ketika ketika telah diberikan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan, maka hendaknya menjadi pelajaran untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.
"Kalo sudah di sini, berhentilah. Sudah selesai semua. Anda sudah diselamatkan oleh Allah SWT. Jangan lagi berpikir untuk melakukan kesalahan, baik di dalam sini maupun ketika sudah keluar nanti, " katanya.
"Bersegeralah untuk mencari ampunan Allah. Jangan ditunda-tunda. Jangan tunggu-tunggu waktu. Karena celaka 13 namanya, sudah masuk ke sini tapi tidak bertaubat, " pungkasnya mengakhiri tausiyah.
(N.Son/***)